Hallo!!! Selamat datang di Blog “KIMIA KW”!!!
Kali ini saya akan membahas perkembangan sistem periodik. Di simak
ya!
Serupa dengan penyusunan buku di perpustakaan,
unsur-unsur kimia yang saat ini berjumlah 118 unsur juga dikelompokkan dan
disusun. Bagaimana cara mengelompokkan
unsur-unsur kimia tersebut?
Unsur-unsur kimia dikelompokkan berdasarkan sifat suatu zat. Sifat suatu
zat bermanfaat untuk menjelaskan, mengidentifikasi, memisahkan, dan mengelompokkan.
Menjelaskan suatu zat berdasarkan sifatnya, mirip dengan cara Anda ketika
menjelaskan seseorang. Ada dua jenis sifat zat, yaitu sifat fisika dan sifat
kimia.
Sifat fisika menjelaskan bentuk fisik zat tersebut, misalnya warna, kerapuhan, kelenturan, konduktivitas listrik, massa jenis, sifat magnet, kekerasan, nomor atom, kalor penguapan, titik leleh, dan titik didih. Adapun sifat kimia menjelaskan bagaimana suatu zat bereaksi, dengan zat apa dapat bereaksi, dan zat yang dihasilkan dari suatu reaksi. Sifat kimia suatu zat juga meliputi bagaimana suatu zat dapat bereaksi dengan zat lainnya. Misalnya, kecepatan reaksi jika bereaksi dengan zat lain, jumlah panas yang dihasilkan dari suatu reaksi dengan zat lain, dan suhu ketika terjadi reaksi
Sifat fisika menjelaskan bentuk fisik zat tersebut, misalnya warna, kerapuhan, kelenturan, konduktivitas listrik, massa jenis, sifat magnet, kekerasan, nomor atom, kalor penguapan, titik leleh, dan titik didih. Adapun sifat kimia menjelaskan bagaimana suatu zat bereaksi, dengan zat apa dapat bereaksi, dan zat yang dihasilkan dari suatu reaksi. Sifat kimia suatu zat juga meliputi bagaimana suatu zat dapat bereaksi dengan zat lainnya. Misalnya, kecepatan reaksi jika bereaksi dengan zat lain, jumlah panas yang dihasilkan dari suatu reaksi dengan zat lain, dan suhu ketika terjadi reaksi
- Pengelompokan Unsur Kimia Berdasarkan Kemiripan Sifat Zat
Antoine
Lavoisier hidup pada abad ke-17. Selain mempelajari
ilmu Kimia, "bapak kimia modern" ini juga mempelajari ilmu lain
seperti Botani, Astronomi, dan Matematika. Lavoisier telah menghasilkan banyak
teori kimia di antaranya teori mengenai pengelompokan unsur-unsur kimia. Menurut
Lavoisier, unsur kimia adalah zat yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat
yang lebih sederhana. Unsur kimia yang sudah ditemukan pada saat itu berjumlah
33 unsur. Pengelompokan unsur-unsur kimia oleh Lavoisier dipublikasikan dalam
bukunya yang berjudul Traité Élémentaire de Chimie pada 1789. Buku tersebut merupakan buku teks kimia modern yang pertama.
Lavoisier mengelompokkan ke-33 unsur kimia tersebut ke dalam 4 kelompok
berdasarkan sifat kimianya, yaitu kelompok gas, kelompok nonlogam, kelompok
logam, dan kelompok tanah. Tabel berikut menunjukkan pengelompokan unsur kimia
menurut Lavoisier.
Pengelompokan Unsur Kimia
Berdasarkan Massa Atom
a. Triade Dobereiner
Pada
1803, John Dalton mengumumkan teori atom. Menurut Dalton:
1.
semua zat terdiri atas atom yang tidak bisa dibagi lagi;
2. semua atom dalam suatu unsur memiliki
massa dan sifat yang sama;
3.
unsur yang berbeda memiliki atom yang berbeda jenisnya dan berbedamassanya; dan
4.
atom tidak bisa dihancurkan, tetapi susunannya dapat berubah karena suatu
reaksi kimia.
Berdasarkan teori atom tersebut, Dalton membuat daftar massa suatu
atom. Pada 1828, Jons Jakob Berzelius mengembangkan teori atom yang dikemukakan Dalton. Dengan
diketahuinya massa suatu atom, unsur-unsur kimia mulai dikelompokkan
berdasarkan massa atomnya. Ilmuwan yang kali pertama mengelompokkan unsur kimia
berdasarkan massa atom adalah Johann
Dobereiner. Pada 1829, ia mengelompokkan unsur-unsur
kimia ke dalam suatu kelompok yang terdiri atas 3 unsur yang sifatnya sama.
Ketika diselidiki lebih lanjut, unsur yang kedua memiliki massa atom yang
jumlahnya setengah dari penjumlahan massa atom unsur pertama dan unsur ketiga.
Dobereiner menamakan pengelompokan unsurnya dengan nama Triade. Kelompok
unsur-unsur tersebut, yaitu: litium, natrium, dan kalium;
kalsium, stronsium,
dan barium; belerang, selenium, dan tellurium; klorin, bromin, dan
iodin; mangan,krom, dan ferum.
Benarkah pernyataan yang
dikemukakan Dobereiner? Untuk membuktikannya, ujilah teori Triade Dobereiner
tersebut menggunakan tabel massa atom berikut.
b.
Hukum Oktaf Newlands
Kimiawan Inggris, John
Newlands, menyusun 62 unsur yang saat itu diketahui
berdasarkan kenaikan massa atom pada 1864. Unsur-unsur kimia diurutkan dari
kiri ke kanan. Tabel berikut menunjukkan susunan unsur-unsur kimia yang dikelompokkan Newlands.
Ternyata, kelompok unsur-unsur yang mirip terulang setiap 8 unsur.
Jika hitungan diawali dari Li, unsur kedelapan adalah unsur Na dan unsur keenambelas
adalah K. Unsur Li, Na, dan K memiliki sifat yang mirip. Begitu juga dengan
unsur Be, Mg, dan Ca. Pengelompokan unsur yang dilakukan Newlands pada 1864
tersebut dikenal dengan nama Hukum
Oktaf. Akan tetapi, teorinya ini dianggap hal yang
konyol oleh banyak orang. Sampai lima tahun kemudian, Dmitri Mendeleev memperkenalkan
suatu bentuk tabel periodik berdasarkan massa atom.
c.
Tabel Periodik Mendeleev
Pada 1869, ilmuwan Rusia, Dmitri Ivanovic Mendeleev
mempublikasikan hasil penelitiannya mengenai pengelompokan unsur-unsur kimia.
Unsur-unsur kimia dikelompokkan Mendeleev ke dalam 12 kelompok menurut kenaikan
massa atom. Berikut ini adalah tabel periodik Mendeleev.
Pada 1871, Mendeleev
memperbaiki tabel periodiknya. Ia memutar 90° posisi tabelnya sehingga menjadi
seperti tabel berikut.
Unsur-unsur kimia dalam tabel periodik Mendeleev dikelompokkan ke dalam
8 kolom dan 12 baris. Unsur-unsur satu kolom dan satu baris memiliki sifat
kimia yang mirip. Pada tabel tersebut, Mendeleev menyediakan kotak kosong untuk
unsur-unsur yang menurut dugaannya akan ditemukan pada masa mendatang.
Mendeleev memberi nama unsur-unsur tersebut dengan istilah eka-aluminium (nomor
atom 44), eka-boron (nomor atom 68), dan eka-silikon (nomor atom 72).
Dugaan Mendeleev
terbukti. Pada bulan November 1875, ilmuwan Prancis Lecoq de Boisbaudran menemukan
unsur yang sifatnya sama dengan eka-aluminium, ia menamakan unsur tersebut
galium. Perhatikan tabel berikut untuk mengetahui persamaan antara prediksi
Mendeleev dan penemuan de Boisbaudran.
Sama halnya dengan eka-aluminium, dua unsur lain yang diprediksi Mendeleev
(eka-boron dan eka-silikon) ternyata diketahui memiliki sifat yang sama dengan
skandium dan germanium. Sifat unsur skandium yang ditemukan ilmuwan Swedia, Lars Nilson pada
1879 mirip dengan eka-boron, sedangkan sifat unsur germanium yang ditemukan
ilmuwan Jerman, Clemens Winkler pada 1886 mirip dengan eka-silikon.
d.
Tabel Periodik Meyer
Hampir mirip dengan sistem periodik yang dikemukakan Mendeleev, Lothar Meyer mengusulkan
sistem periodik berdasarkan massa atom. Menurut Meyer, volume atom suatu unsur
yang diplotkan dengan massa atom tersebut akan membentuk grafik yang berperiodik
secara teratur. Perhatikan grafik antara volume atom dan massa atom berikut.
Berdasarkan grafik tersebut terlihat bahwa unsur-unsur yang
sifatnya mirip membentuk suatu keteraturan. Misalnya, unsur logam alkali, yaitu
Na, K, dan Rb, berada di puncak. Kemudian, Meyer mengembangkan penemuannya ke
dalam bentuk tabel seperti berikut.
Amati kembali tabel periodik Meyer. Unsur-unsur kimia dalam tabel periodik
Meyer disusun berdasarkan kenaikan massa atom secara vertikal. Unsur-unsur yang
sifatnya mirip ditempatkan dalam baris yang sama.
1.
Pengelompokan Unsur Kimia Berdasarkan Nomor Atom
a. Tabel Periodik Moseley
Pada
1911, Ernest Rutherford berhasil menemukan salah satu partikel dasar penyusun
atom, yaitu proton. Dua tahun kemudian, Henry Moseley meneliti hubungan antara
sifat suatu atom dan jumlah protonnya (nomor atom) menggunakan spektroskopi
sinar-X. Ia memplotkan frekuensi sinar-X dan kenaikan nomor atom. Kemudian,
Moseley menyusun unsur-unsur tersebut dalam bentuk tabel periodik sebagai
berikut.
Tabel periodik Moseley berhasil memperbaiki kelemahan tabel
periodik Mendeleev. Dalam tabel periodik Mendeleev, penempatan telurium (massa atom
128) dan iodin (nomor atom 127) tidak sesuai dengan kenaikan massa atomnya.
Namun, berdasarkan tabel periodik Moseley, penempatan unsur Te dan I sesuai
dengan kenaikan nomor atomnya.
b. Tabel
Periodik Modern
Hingga pertengahan abad ke-20, tabel periodik Moseley diakui
sebagai tabel periodik modern. Pada 1940, Glenn
Seaborg berhasil menemukan unsur transuranium, yaitu
unsur dengan nomor atom 94–102. Penemuan tersebut menimbulkan masalah mengenai
penempatan unsur-unsur transuranium dalam
tabel periodik. Masalah itu akhirnya terpecahkan dengan cara membuat baris baru
sehingga tabel periodik modern berubah menjadi seperti gambar berikut
Komentar
Posting Komentar